Saturday, November 16, 2024

Sekolahku Rumahku

Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun bangsa. Di era globalisasi saat ini, pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Oleh sebab itu, penting untuk membangun kolaborasi yang kuat antara sekolah, orang tua dan Masyarakat.

Sekolah adalah rumah kedua bagi anak. Konsep ini merupakan sebuah metafora yang menggambarkan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah kedua bagi para siswa. Seorang anak berada di sekolah selama bertahun-tahun untuk menuntut ilmu dan mengembangkan dirinya. Sebagian besar waktu anak diisi dengan beraktivitas di sekolah. Karena itu penting untuk menciptakan sekolah sebagai lingkungan yang menyenangkan bagi anak.

Titik awal menciptakan sekolah menyenangkan bisa dimulai dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang harus menjadi pengalaman menyenangkan bagi siswa baru. Karena masa-masa ini adalah awal bagi mereka merasakan kesan pertama yang baik terhadap sekolah baru. Jika kesan itu muncul, maka sepanjang mereka mengenyam pendidikan di sekolah itu, sekolah akan dianggap sebagai taman belajar yang menyenangkan.

Dalam mengembangkan sekolah yang menyenangkan, ada beberapa hal yang menjadi prinsip dasar, antara lain keterlibatan komunitas sekolah; pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, dan bermakna; fasilitas yang memadai; dan kultur sekolah yang kondusif. Keterlibatan komunitas sekolah penting dalam mendukung terciptanya sekolah yang menyenangkan. Karakteristik komunitas sekolah yang baik antara lain memiliki komitmen bersama dan melakukan proses transformasi pikiran yang terorganisir dari sikap individu menuju komunitas pikiran.

Tersedianya fasilitas, yakni sarana dan prasarana yang memadai, sudah tentu menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan sekolah yang menyenangkan. Beberapa sarana sekolah yang dapat dimanfaatkan siswa dengan menyenangkan yakni perpustakaan, laboratorium, dan sarana olahraga. Perpustakaan harus memiliki koleksi buku yang baik dengan menyediakan beragam topik. Laboratorium sekolah juga harus memiliki jenis dan jumlah alat yang sesuai dengan aturan yang berlaku, begitu juga dengan sarana olahraga. Sarana olahraga seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh siswa untuk mata pelajaran olahraga maupun pengembangan potensi melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Sementara untuk prasarana sekolah yang memadai, dapat dilihat dari ukuran ruang kelas yang proporsional dengan jumlah siswa. Prasarana sekolah yang memadai juga harus memiliki ketersediaan akan kebun sekolah, arena bermain untuk siswa, tempat parkir, kantin sekolah, toilet, dan tempat ibadah. Selain ketersediaan, sekolah juga harus memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan dari prasarana tersebut.

Kultur sekolah yang kondusif pun akan mudah tercipta jika sudah ada keterlibatan komunitas sekolah maupun fasilitas yang memadai. Resepsionis, satpam, guru, petugas kebersihan, dan seluruh staf sekolah akan terbiasa berperilaku ramah dan sopan kepada orang tua siswa dan tamu sekolah. Di sekolah pun diterapkan kebiasaan-kebiasaan baik yang dibiasakan menjadi kultur, seperti saling senyum, menyapa, atau mengucapkan salam sesama warga sekolah.

Hal itu menjadi salah satu kultur sekolah yang menyenangkan. Sekolah juga terbuka terhadap hal-hal yang positif dan mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan, pembelajaran, dan teknologi pendidikan. Selain itu, siswa didorong untuk memiliki rasa ingin tahu, keberanian, kegigihan, dan ketahanan dengan atmosfer inklusif, di mana semua siswa dihargai berdasarkan jati diri mereka.

Sekolahku Rumahku

Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun bangsa. Di era globalisasi saat ini, pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah,...